Emang Parfum ada Masa Expired-nya?

Mungkin di antara kalian ada yang pernah mengalami hal serupa, saat menemukan parfum dengan aroma yang benar-benar Anda sukai, rasanya sayang sekali jika harus memakainya setiap hari. Pemakaian pun akan sedikit-sedikit agar tidak cepat habis. Apalagi kalau dibeli dengan harga yang tidak murah, pasti ada keinginan untuk “menghemat” penggunaannya, sambil berharap aromanya akan tetap sama seperti pertama kali dibuka. Tidak jarang, botol parfum itu hanya tersimpan rapi di meja rias atau menjadi koleksi di dalam lemari, hanya dikeluarkan atau dipakai pada momen-momen tertentu saja.
Namun, di tengah usaha menjaga parfum tetap awet, muncul pertanyaan yang sering diabaikan, apakah parfum benar-benar bisa bertahan selamanya selama botolnya masih penuh? Atau justru ada batas waktu di mana aroma dan kualitasnya mulai berubah, apalagi jika disimpan dalam jangka waktu yang lama? Banyak orang berpatokan pada label yang tertulis “tahan 2-3 tahun,” tapi apakah itu angka mutlak? Atau hanya perkiraan umum?
Nah, biar nggak cuma menebak-nebak, mari kita kupas bersama bagaimana sebenarnya masa simpan parfum bekerja, faktor apa saja yang bisa mempercepat atau memperlambat “kedaluwarsanya”, dan tanda-tanda kalau parfum kamu sudah mulai berubah.
Apa itu Masa Kadaluarsa Parfum?
Masa kadaluarsa parfum adalah jangka waktu yang ditentukan oleh produsen. Dalam hal ini, parfum dianggap masih memiliki kualitas terbaiknya, yaitu aroma tetap konsisten, warna tidak berubah, dan formulanya aman digunakan di kulit. Batas waktu ini biasanya tertulis di kemasan atau pada label produk, sering dalam bentuk simbol seperti gambar pot terbuka dengan angka di dalamnya (misalnya “24M” yang artinya 24 bulan sejak pertama dibuka).
Namun, perlu diingat, masa kadaluarsa yang tertera hanyalah patokan umum. Dalam praktiknya, parfum bisa “berubah” lebih cepat atau justru bertahan lebih lama tergantung pada berbagai faktor, seperti bahan baku, konsentrasi parfum (EDT, EDP, parfum oil), cara penyimpanan, hingga seberapa sering botol dibuka. Misalnya, parfum dengan kandungan citrus segar cenderung lebih cepat memudar aromanya dibanding parfum dengan aroma kayu atau amber yang lebih stabil. Begitu juga, parfum yang disimpan di tempat panas atau terkena cahaya langsung akan lebih cepat rusak dibanding yang disimpan di tempat sejuk dan gelap. Singkatnya, masa kadaluarsa parfum bukan hanya angka di kemasan, tapi juga hasil dari kombinasi antara formula parfum dan cara kita merawatnya.
Apa Ciri Parfum Sudah Expired?
Lantas, bagaimana cara mengenali parfum yang sudah melewati masa terbaiknya? Ternyata, ada beberapa tanda yang cukup jelas untuk membantu Anda mengetahuinya. Salah satu ciri paling umum adalah perubahan aroma. Pada parfum yang masih segar, aroma di tahap top note (wangi pertama yang tercium saat disemprotkan) biasanya jernih, segar, dan sesuai karakter aslinya. Namun, ketika parfum mulai kadaluarsa, top note ini bisa memudar, bahkan berubah menjadi aroma yang kusam, asam, atau sedikit “berkarat” seperti logam. Hal ini juga disampaikan oleh ahli parfum Pia Long, yang menegaskan bahwa perubahan paling mencolok pada parfum kadaluarsa sering terjadi justru di lapisan aroma paling awal ini.
Selain itu, warna cairan juga dapat berubah (lih. Donato, Byride.com). Ahli kimia kosmetik Ginger King menjelaskan bahwa sebagian besar parfum secara alami memiliki warna kekuningan atau keemasan yang khas karena adanya kandungan minyak esensial di dalamnya. Seiring waktu, terutama jika terpapar panas atau cahaya, warna ini dapat memudar atau bahkan berubah menjadi cokelat tua. Perubahan warna ini biasanya diikuti dengan perubahan aroma, tanda bahwa komposisi kimia parfum mulai teroksidasi.
Tanda lainnya yang jarang diperhatikan adalah perubahan tekstur. Parfum yang sudah tidak layak pakai kadang terasa lebih kental atau, sebaliknya, terlalu encer dari biasanya. Walaupun perubahan ini tidak selalu terjadi pada semua jenis parfum, hal ini bisa menjadi indikasi tambahan. Singkatnya, jika parfum Anda sudah tidak lagi berbau seperti dulu, warnanya berubah drastis, atau aromanya membuat Anda ragu untuk memakainya, itu tanda kuat bahwa parfum tersebut sudah melewati masa ideal pemakaian.
Kenapa Masa Kadaluarsa ini Begitu Penting?
Kenapa Anda harus memahami jika masa expired pada parfum itu sangat penting? Hal itu dikarenakan banyaknya faktor yang dapat memengaruhi kualitas parfum dan hubungannya dengan pengguna parfum. Pia Long juga menyatakan jika beberapa parfum yang telah teroksidasi akan menyebabkan iritasi kulit, apalagi jika digunakan oleh seseorang yang memiliki kulit sensitif. Tidak hanya itu, parfum yang telah kadaluarsa akan mengalami perubahan kimia dan dapat menodai pakaian yang sebelumnya tidak berpengaruh (lih. Donato, Byride.com).
Dalam kesimpulannya, masa expired parfum sangat penting untuk memastikan kualitas dan keselamatan penggunanya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan masa expired parfum sebelum menggunakannya. Jika Anda telah menggunakan parfum yang telah expired, segera hentikan penggunaan dan repurchase produk-nya. Anda bisa kembali membeli parfum sesuai keinginan, selera, dan karakter diri Anda di Uchi Parfume. Anda bisa konsultasikan apapun tentang kebutuhan wangi itu bersama baik, bisa dengan datang ke store atau hubungi platform online kami.