Bahan Pakaian Memengaruhi Ketahanan Aroma Parfum

Pernahkah Anda merasa parfum yang kamu semprot di pagi hari tiba-tiba sudah hilang aromanya ketika menjelang siang? Padahal Anda menggunakan parfum yang sama setiap hari. Ternyata, bukan hanya jenis parfum atau cara pemakaian yang menentukan ketahanan aroma, tetapi juga bahan pakaian yang Anda gunakan.
Ya, bahan pakaian ternyata punya pengaruh besar terhadap seberapa lama aroma parfum dapat bertahan. Mari kita bahas lebih dalam hubungan menarik antara bahan pakaian dan aroma parfum, serta mengapa serat alami, seperti sutra, wol, dan kasmir mampu menahan wangi lebih lama dibandingkan serat sintetis seperti poliester.
Setiap Serat Punya “Karakter” Tersendiri
Sebelum masuk ke penjelasan ilmiahnya, kita perlu tahu bahwa setiap bahan pakaian memiliki struktur serat yang unik. Ada dua kelompok besar bahan pakaian, yaitu, serat alami dan sintetis. Serat alami adalah serat yang berasal dari tumbuhan atau hewan, seperti katun, linen, sutra, wol, dan kasmir. Sedangkan serat sintetis adalah serat yang dibuat secara kimia, seperti poliester, nilon, dan akrilik. Struktur inilah yang menentukan bagaimana parfum berinteraksi dengan kain. Sama seperti dengan kulit, setiap jenis kain memiliki kemampuan menyerap, menahan, dan melepaskan aroma secara berbeda.
Serat Alami, Wangi yang Melekat Lebih Lama
Serat alami, terutama yang berasal dari protein seperti sutra (silk), wol (wool), dan kasmir (cashmere), memiliki kemampuan luar biasa dalam menyimpan aroma parfum. Alasannya ada pada struktur mikroskopisnya yang berpori dan lebih organik. Bayangkan serat alami seperti spons kecil, serat ini punya banyak rongga yang bisa menyimpan molekul parfum di dalamnya. Ketika kamu menyemprotkan parfum ke pakaian berbahan alami, wangi parfum akan menembus ke dalam pori-pori serat dan tertahan di sana untuk waktu yang lama.
Selain itu, bahan seperti wol dan sutra juga memiliki kandungan protein (keratin dan fibroin) yang bisa berinteraksi secara kimia dengan molekul aroma, membuatnya menempel lebih lama di permukaan serat. Tidak heran jika orang yang mengenakan pakaian berbahan sutra atau wol seringkali masih bisa mencium sisa parfum mereka bahkan setelah seharian beraktivitas.
Serat Sintetis, Wangi yang Cepat Hilang
Sebaliknya, serat sintetis seperti poliester memiliki struktur yang berbeda. Karena terbuat dari bahan kimia, poliester memiliki permukaan yang lebih rapat, halus, dan licin. Akibatnya, saat parfum disemprotkan ke bahan ini, molekul aroma sulit menempel dan cepat menguap. Bayangkan permukaan poliester seperti kaca, tidak ada ruang bagi parfum untuk masuk dan menempel. Itulah sebabnya wangi parfum di pakaian berbahan sintetis sering terasa tajam di awal, tetapi cepat hilang setelah beberapa jam. Selain itu, beberapa serat sintetis bahkan bisa mengubah aroma parfum karena reaksi kimia dengan bahan kimia dalam kainnya. Alhasil, wangi parfum bisa tercium sedikit berbeda dari yang seharusnya.
Kombinasi Ideal Kulit dan Kain
Sebenarnya, parfum dirancang untuk bekerja optimal di kulit, bukan di kain. Namun, dalam kenyataannya, banyak orang menyemprot parfum di pakaian agar aromanya lebih tahan lama. Untuk hasil terbaik, Anda bisa menggabungkan keduanya. Coba semprotkan parfum di bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan pakaian berbahan alami, seperti katun, wol, atau sutra. Kombinasi panas tubuh dan kemampuan serat alami menyimpan aroma akan membuat wangi parfum keluar secara perlahan dan bertahan lebih lama.
Berikut tips memakai parfum yang bisa Anda lakukan. Selain memperhatikan bahan pakaian, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar parfummu lebih awet.
Semprot dari jarak 10–15 cm agar parfum tersebar merata di kain, bukan hanya menumpuk di satu titik.
Hindari menyemprot langsung di noda atau area yang sering terkena sinar matahari, karena bisa menyebabkan perubahan warna.
Gunakan parfum sebelum berpakaian, lalu tambahkan sedikit di pakaian sebagai sentuhan akhir.
Simpan pakaian yang sudah diberi parfum di tempat kering dan sejuk, agar aromanya tidak cepat menguap.
Gunakan parfum dengan konsentrasi lebih tinggi, seperti Eau de Parfum (EDP), jika ingin wangi lebih tahan lama.
Pilihan Parfum untuk Bahan Alami
Jika Anda sering memakai pakaian dari serat alami, pilih parfum dengan karakter hangat dan lembut, misalnya aroma oriental, floral creamy, atau woody. Jenis aroma ini memiliki molekul yang lebih berat, sehingga lebih mudah “menempel” pada serat alami. Sebaliknya, jika pakaian Anda banyak dari bahan sintetis, seperti poliester, pilih parfum dengan karakter fresh atau citrusy yang ringan namun intens di awal. Dengan begitu, kamu tetap bisa mendapatkan kesegaran meski aromanya tidak bertahan sepanjang hari.
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa hubungan antara bahan pakaian dan aroma parfum ternyata sangat erat. Serat alami, seperti sutra, wol, dan kasmir mampu menyimpan aroma parfum lebih lama karena strukturnya yang berpori dan alami. Sementara serat sintetis seperti poliester cenderung membuat aroma cepat hilang karena permukaannya yang licin dan tidak berpori. Jadi, jika Anda ingin parfum yang digunakan bertahan lebih lama sepanjang hari, perhatikan bukan hanya jenis parfumnya, tapi juga bahan pakaian yang kamu kenakan.
Karena ternyata, keharuman bukan hanya tentang apa yang kamu semprotkan, tapi juga tentang di mana aroma itu menempel. Jika Anda mau mencari aroma paling tahan lama dan sesuai karakter yang Anda inginkan, bisa seger kunjungi store terdekat Uchi Parfume atau konsultasi aroma itu melalui platform online kami secara gratis.