Perbedaan Bahan Sintetis dan Alami dalam Parfum

Parfum adalah cairan beraroma yang digunakan sebagai wewangian tubuh atau pakaian. Parfum dibuat dari campuran minyak esensial, senyawa aromatik, dan pelarut (alkohol). Adapun pembuatan minyak esensial dibagi menjadi dua berdasarkan bahan utamanya, yaitu bahan racikan secara buatan dan bahan alami dari tumbuhan atau hewan. Meskipun keduanya berperan dalam menciptakan wangi yang kita kenakan, masing-masing dari mereka memiliki perbedaan yang signifikan.
Pengertian Bahan Sintetis
Aroma sintetis adalah wangi yang diproduksi secara buatan di laboratorium. Aroma ini dikembangkan secara buatan tanpa menggunakan tumbuhan atau hewan. Penggunaan bahan sintetis ini dilakukan karena dalam faktanya, tidak semua wewangian 100% berasal dari bahan alami. Maka dari itu, synthetic fragrance hadir untuk memenuhi kebutuhan aroma yang bahan baku alaminya tidak dapat diekstrak menjadi minyak esensial atau bahan alaminya mahal dan sulit diperoleh. Kini, aroma sintetis telah menjadi salah satu elemen penting dalam industri parfum. Contoh beberapa aroma hasil dari bahan sintetis adalah Ethyl Maltol, Aldehydes, Freesia, dan Musky.
Pengertian Bahan Alami
Aroma alami berasal dari bahan-bahan yang diekstrak langsung dari tumbuhan, bunga, buah-buahan, rempah-rempahan, hingga kayu-kayuan. Aroma dari bahan alami biasanya dihasilkan dengan teknik tradisional sehingga dianggap mampu memberikan wangi yang autentik dan unik. Proses ekstraksi dapat melibatkan destilasi uap, penyulingan, atau ekstraksi pelarut untuk mendapatkan minyak esensial dan menggunakan alat-alat tertentu. Aroma alami memberikan keaslian yang sulit dicapai oleh senyawa sintetis. Beberapa produsen parfum berkomitmen untuk menggunakan bahan alami yang berkelanjutan dan tetap ramah lingkungan.
Perbedaan Aroma Sintetis dan Alami
Membedakan antara aroma sintetis dan aroma alami tidak selalu mudah. Namun, berikut beberapa petunjuk yang dapat membantu Anda mengenali perbedaan di antara keduanya. Pertama, aroma sintetis seringkali memiliki sumber bahan yang tidak dapat ditemukan secara alami sedangkan aroma alami berasal dari tumbuhan alami. Kedua, aroma alami lebih mahal daripada sintetis. Jika harga parfum rendah menggunakan bahan alami yang mahal, lebih baik menggunakan aroma sintetis.
Ketiga, produsen parfum yang transparan sering mencantumkan bahan-bahan yang digunakan. Jika Anda melihat istilah seperti "essential oils," itu menunjukkan penggunaan bahan alami. Penting untuk diingat bahwa keberhasilan suatu parfum tidak hanya terletak pada jenis bahan yang digunakan tetapi juga pada jenis campuran yang digunakan.
Dalam hal ini, jika bahan baku sudah berkualitas, tetapi campuran alkoholnya sembarangan, maka aroma yang dihasilkan pun akan buruk. Maka dari itu, pilihlah brand parfum refill eksklusif seperti Uchi Parfum yang sudah dijamin kualitasnya. Di Uchi Parfume semua bibit, baik berbahan dasar alami dan sintetis, sudah memiliki kualitas tinggi sehingga wangi yang dihasilkan akan tahan lama tergantung jenis karakter yang Anda pilih. Jadi, yuk segera temukan aroma parfum sesuai kepribadian Anda di sini!