Bahan Kimia Parfum Terkena Kulit, Apakah Berbahaya?

Pada dasarnya, hampir semua parfum yang dijual dipasaran itu tidak memiliki kandungan minyak esensial murni, baik yang alami maupun sintetis. Dalam hal ini, parfum tersebut sudah mengalami proses pencampuran dari berbagai macam bahan, seperti minyak esensial dan alkohol. Tentu saja, setelah mengalami pencampuran ini, bahan kimia dalam parfum menjadi cukup kompleks. Bahkan jika bahan kimia parfum terkena kulit sensitif dapat menyebabkan alergi kulit.
Sementara saat ini, parfum telah menjadi bagian penting bagi kehidupan sehari-hari. Jika tidak memakai parfum, Anda pasti akan merasa ada yang kurang bahkan bisa merasa kurang percaya diri. Dibalik banyaknya manfaat dari menggunakan parfum, Anda juga tetap perlu waspada terhadap kandungan bahan kimia yang cukup berbahaya, khususnya apabila terkena pada kulit di area-area tertentu. Hal ini juga menjadi penting karena tidak sedikit orang yang bertanya-tanya mengapa ketika parfum disemprotkan ke kulit sering kali terjadi iritasi, gatal-gatal, sensitif, bahkan alergi.

Proses Pengenceran Bahan Kimia dalam Parfum
Dalam parfum, terdapat proses pencampuran bahan kimia yang akan berguna untuk memberikan aroma tertentu. Bahan-bahan ini bisa berasal dari bahan alami (seperti bunga, kayu, atau buah) atau yang dibuat secara sintetis di laboratorium. Setiap bahan itu memiliki struktur kimia yang dapat menentukan bagaimana aroma tersebut tercium oleh indera penciuman kita. Biasanya seluruh bahan ini akan melalui tahap pengenceran. Proses pengenceran ini penting karena minyak esensial memiliki konsentrasi komponen volatil yang sangat tinggi.
Komponen volatil itu sendiri adalah zat yang mudah menguap dan dapat dengan cepat menyebar di udara (Aprilia, 2021:228). Dalam hal ini, jika minyak esensial digunakan tanpa diencerkan dengan komponen lain, makan komponen volatil ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti iritasi kulit, reaksi alergi, bahkan cedera akibat konsentrasi tinggi bahan kimia yang langsung mengenai kulit. Itulah sebabnya, dalam proses ini ada alkohol yang berfungsi sebagai pelarut. Proses pencampuran minyak esensial dengan alkohol ini juga berfungsi untuk mempercepat penguapan minyak esensial sehingga aromanya lebih cepat menyebar di udara.
Selain ekstrak tanaman dan bunga, parfum juga menggunakan berbagai pelarut organik. Beberapa pelarut yang sering digunakan dalam parfum antara lain etanol, etilen glikol, aseton, amil asetat, dan akuades. Pelarut-pelarut ini membantu memastikan bahwa minyak esensial dapat tercampur dengan baik dan aman digunakan. Selain itu, pelarut ini juga dapat berguna untuk mengatur interaksi kompleks antara molekul yang terjadi dalam proses pencampuran. Contohnya, senyawa-senyawa ringan, seperti citrus atau herbal mungkin menjadi top notes. Sementara bahan-bahan kayu atau balsamik dapat membentuk base notes. Kombinasi yang tepat dari ketiga kategori ini menciptakan struktur aroma yang unik dan bertahan lama.
Pengenceran juga memiliki peran penting dalam menjaga profil aroma parfum. Setiap parfum memiliki tingkatan aroma yang disebut pyramid notes, yaitu tingkatan aroma yang dikeluarkan setelah parfum disemprotkan. Ada tiga lapisan yang terdiri dari top notes (yang pertama tercium), heart/middle notes (inti dari wewangian), dan base notes (aroma yang paling tahan lama). Pengenceran memungkinkan setiap tingkatan aroma berkembang secara harmonis sehingga pengguna dapat merasakan perubahan aroma seiring berjalannya waktu.
Lantas Bagaimana Reaksi Kimia Parfum Dengan Kulit?
Kulit kita sendiri memiliki komponen-komponen kimia yang dapat berinteraksi dengan molekul-molekul parfum. Minyak alami yang dihasilkan oleh kulit, seperti asam lemak, dapat mempengaruhi cara molekul aroma bereaksi. Beberapa parfum bahkan dirancang untuk berinteraksi dengan komponen-komponen kimia khusus pada kulit untuk menciptakan wangi pada setiap individu, seperti alkohol, phthalates, hingga benzophenone.
Akan tetapi, bagi beberapa orang, justru reaksi tersebut akan berkontradiksi dan menyebabkan iritasi pada kulit. Jika Anda memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap iritasi, bahan kimia dalam parfum akan bereaksi negatif dengan kulit dan bisa menyebabkan gatal-gatal hingga ruam merah. Bahan kimia yang terkandung juga berbahaya jika terkena mata atau bagian-bagian tertentu karena akan memberikan efek perih yang instan. Maka dari itu, gunakan parfum secukupnya pada area-area tertentu.
Jika Anda memiliki alergi dan sensitif kulit, hindari menggunakan dibagian kulit, sebaiknya semprotkan pada pakaian. Tetapi, jika Anda bebas sensitif, memang lebih baik disemprotkan pada kulit, tetapi kulit bagian lengan saja. Jangan disemprotkan ke area kulit lain yang memiliki jaringan tipis, seperti bagian bawah mata dan daerah mulut. Pertimbangkan juga untuk menggunakan alternatif yang lebih ramah terhadap kulit, seperti parfum bebas alkohol atau parfum dengan formula hypoallergenic. Selain itu, melakukan tes patch pada kulit sebelum penggunaan parfum secara keseluruhan dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan reaksi alergi atau iritasi.
Nah, di Uchi Parfume sendiri sudah menggunakan campuran alkohol dengan kualitas tinggi sehingga Anda tidak perlu takut terkena alergi atau iritasi setelah memakai parfum dari kami. Bahkan 25 produk kami sudah tersertifikasi BPOM. Jadi, jika Anda ingin mencoba eksplorasi aroma sepuasnya, segera kunjungi store terdekat atau konsultasikan aroma yang Anda inginkan melalui platform online kami di sini.