Uchi Parfum tengah menjalankan campaign dengan menggandeng beberapa kolaborator dari berbagai bidang. Tujuannya untuk menunjukkan jika apa pun karakter dan passion yang dimiliki seseorang, parfum dapat menjadi cerminan dari itu. Di Uchi, apa pun karakter yang Kamu sukai, Kami pasti memilikinya. Kamu bisa memilih karakter yang diinginkan, lalu mainkan aroma itu dengan teknik mixing atau mencampurkan beberapa karakter hingga tercipta satu wangi yang mencerminkan ciri khas dirimu.
Melalui campaign Truck Expedition: Main Aroma Series, kami akan mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi berbagai hal yang Kamu sukai, mulai dari kuliner, musik, seni, olahraga, hingga alam. Uchi akan memfasilitasi berbagai kegiatan edukasi dan diskusi yang lebih mendalam terkait bidang-bidang tersebut. Dalam setiap aspek itu, selalu ada satu aroma khas yang menjadi identitasnya.
Nah, di episode 1: Local Culinary, kami akan perkenalkan kolabolator pertama, yaitu Temani Senja yang berada di Jalan Sukagalih, No. 68, Bandung. Sebagai tempat ngopi, udah pasti main karakter-nya adalah kopi. Buat kamu yang suka ngopi dan juga suka aroma kopi, yuk, kita kupas beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang Temani Senja.
Mengenal Fadlan Pemilik Temani Senja?
Di balik berdirinya kafe Temani Senja, terdapat sosok Fadlan, yang akrab dipanggil Anyo. Semasa hidupnya, Anyo telah mengalami perjalanan yang cukup panjang. Salah satunya perjalanan panjang yang membawa dirinya masuk dalam dunia kopi hingga saat ini. Meskipun latar belakang pendidikan Anyo tidak ada kaitannya dengan kopi, passion dan tekadnya membuahkan hasil dengan berdirinya kafe Temani Senja ini.
Awal Mula, Transformasi, dan Konsep Temani Senja
Temani Senja hadir dari kebiasaan sederhana yang diwariskan oleh kakek dan ibunya, yaitu kebiasaan ‘suka ngopi.’ Hingga pada akhirnya, pada tahun 2018, Anyo memutuskan untuk mendirikan Temani Senja. Awalnya, kafe ini sangat sederhana, berlokasi di sebuah garasi dengan bar seadanya. Setiap kali hujan turun, pelanggan harus siap basah. Anyo bahkan menjual motor untuk modal awal kafenya. Selain itu, niat awal mendirikan kafe adalah untuk mendukung adiknya dalam membuka toko baju. Anyo mencoba menggabungkan konsep yang menyatukan antara baju dan makanan sehingga kopi dan fashion dapat bersatu dalam satu tempat.
Konsep awal Temani Senja berjalan baik selama 2-3 tahun. Namun, dengan berbagai pertimbangan, Anyo dan adiknya memutuskan untuk mengubah konsep tersebut. Akhirnya, fokus bisnis beralih sepenuhnya pada kopi, sedangkan toko baju ditutup. Dengan anggaran yang seminimal mungkin, Anyo mengoptimalkan tempat tersebut menjadi kafe kopi yang nyaman.
Temani Senja menawarkan konsep kafe yang berbeda dari kedai kopi pada umumnya. Dengan suasana santai dan nyaman, kafe ini dirancang sebagai tempat tongkrongan yang ideal untuk berbagi cerita dan berdiskusi. Konsep inilah yang menjadi landasan dari berdirinya Temani Senja, yaitu menyediakan ruang bagi orang-orang untuk menikmati kopi sambil berbagi momen bersama.
Passion Sebagai Bahan Bakar Terakhir
Selama perjalanan bisnisnya, Anyo menyadari bahwa passion adalah bahan bakar terakhir yang mendorongnya. Seperti yang pernah diucapkan oleh saudaranya, “Ketika kamu menemukan sesuatu yang membuatmu mentok dan tidak tahu harus kemana, passion adalah energi terakhir yang membuatmu bisa melangkah maju.” Anyo menemukan semangat itu dalam kopi. Dukungan dari orang-orang di sekitarnya serta tekadnya yang kuat membuatnya tetap bertahan meskipun menghadapi berbagai tantangan. Maka dari itu, bagi Anyo, kopi lebih dari sekadar minuman; bagianya kopi adalah passion.
Proses Pembelajaran dan Pengetahuan Dasar Kopi
Anyo mulai belajar lebih dalam tentang kopi sebelum mendirikan Temani Senja. Namun, pengetahuannya semakin berkembang setelah kafe berdiri. Ia terus mendalami literatur kopi dan mengasah kemampuannya. Menurut Anyo, dasar yang penting dalam dunia kopi adalah memahami perbedaan antara kopi Arabica dan Robusta. Dengan pengetahuan dasar ini, seseorang sudah cukup memiliki fondasi untuk memulai perjalanan dalam dunia kopi.
Selain itu, dalam dunia kopi, terdapat dua proses penting, yaitu cupping dan sensory. Cupping adalah metode untuk mengevaluasi dan membandingkan cita rasa berbagai jenis kopi. Ini adalah proses yang digunakan untuk menentukan kualitas kopi, di mana biji kopi digiling, diseduh, dan dicicipi untuk menilai rasa, aroma, dan keasaman. Sementara itu, sensory berfokus pada pengalaman keseluruhan saat menikmati kopi, termasuk aroma, rasa, dan tekstur yang dirasakan oleh indra perasa.
Menikmati Kopi dan Makanan
Anyo percaya bahwa menikmati kopi dan makanan sebaiknya dimulai dengan merasakan keasliannya terlebih dahulu. Seperti yang ia katakan, “Nikmati makanan sesuai alakadarnya, sesuai warnanya.” Dengan mencicipi kopi dan makanan dalam bentuk aslinya, kita dapat memahami karakter sejati dari apa yang kita nikmati.
Temani Senja menawarkan dua pilihan utama, yaitu espresso-based dan manual brew. Melalui kafe ini, Anyo ingin memberikan pengalaman unik kepada setiap pelanggan. Ia percaya bahwa setiap lidah manusia memiliki pengalaman sendiri, dan apa yang kita rasakan akan terekam dalam ingatan kita. Oleh karena itu, Anyo mengajak para pelanggan untuk menikmati kopi dan makanan dengan lebih kalem sebagai bentuk menghargai keaslian dari setiap rasa.
Nah, melalui uraian di atas, Temani Senja adalah cerminan dari perjalanan dan passion Anyo terhadap kopi. Melalui kafe ini, Anyo ingin menginspirasi orang lain untuk menemukan dan mengikuti passion mereka sendiri. Dengan lingkungan yang mendukung dan tekad yang kuat, setiap orang dapat mencapai impian mereka, seperti yang dilakukan Anyo dengan Temani Senja. Kalo kamu mau ngobrol lebih banyak lagi bersama Anyo, yuk ikuti acara Truck Expedition: Main Series. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi @UchiParfumeOfficial.
2 Responses